Minggu, 13 Desember 2015

WHY RIVERS MEANDER : Resume Jurnal J. F. Friedkin

     Kenapa alur sungai harus mengikuti sesuatu dan tidak langsung lurus saja menuju laut? Kenapa sungai berkelak-kelok (meandering)? Jawabannya karena adanya kombinasi antara hidrolik dan geomorfik di dalamnya.
     Saat mencari literatur buat skripsi, Satu diantaranya adalah tulisan Friedkin. Kemudian secara tidak sengaja saya menemukan jurnal karangan mbah Friedkin di buku Legendanya mbah Schumm (River Morphology tahun 1972). Satu jurnal terbagi menjadi beberapa sub judul, salah satunya Why River Meander.

Resume Jurnal A Laboratory Study of the Meandering Alluvial Rivers oleh J. F. Friedkin

Otorisasi :
Laporan ini mempresentasikan hasil studi laboratorium Meandering of Alluvial River yang dilakukan di United States Waterways Experiment Station dari tahun 1942 hingga 1944 dibawah wewenang President of Mississippi River Commission.

Why Rivers Meander
    Terdapat beberapa hipotesis yang menjelaskan meandering. Meandering dikaitkan dengan rotasi bumi, kelerengan (kemirigan muka bumi), dan energi sungai. Hal ini sering dianggap sebagai ketidakteraturan pada garis tepi sungai atau adanya halangan yang mengganggu atau menghalahi aliran sehingga menyebabkan meandering. Dalam upaya untuk memastikan penyebab dasar meandering, sebuah uji atau penelitian dilakukan dimana kecepatan konstan aliran yang melalui saluran lurus (straight channel) yang dibentuk pada material yang seragam. Aliran ini membangun meandering.

Uji

Gambar 1. (dari kiri ke kanan) saluran awal lurus; saluran setelah 48 jam dialiri; saluran setelah 72 jam dialiri
Keterangan:
bed material : Mississippi River sand
discharge : 0,30 cfs (constant)
valley slope : 0,009
     Gambar 1 menunjukkan bahwa sungai pertama yang lurus dibentuk pada material pasir seragam, kecepatan aliran konstan cukup untuk memindahkan pasir sepanjang dasar (bed) sungai dan untuk mengikis (erode) tepi saluran (banks). Ini hanya sebagai prasyarat. Tidak ada pasir yang terbawa di air yang masuk ke pintu saluran. Diawali dengan kondisi awal ini, gambar tersebut menunjukkan aliran yang terbangun secara alami mencirikan perubahan kelengkungan (sinuous) sungai meandering. Alur melengkung membatasi lajur meander (meander belt) adalah garis tepi (banklines) aliran awal. Selama penelitian, sungai secara konstan menggeser jalur alirannya pada bagian tengah dan terendah. Ini menandakan bahwa meandering meningkat di hilir (downstream). Hal ini karena fakta bahwa tidak ada pasir yang terbawa di pintu masuk saluran. Pada bagian hulu, saluran sungai semakin dalam dan meratakan kemiringan sebagaimana yang ditujukkan pada profil hingga aliran tidak lama memiliki kecepatan untuk mengangkut material dan mengikis tepi saluran.

Analisis dan Diskusi
     Percobaan menngenai tingkah laku sungai pada skala kecil yang mulai berkelak kelok menunjukkan bahwa gangguan lokal pada aliran dihasilkan oleh pasir penghalang (sand bar) yang berasal dari erosi tepi sungai.  Uji ini mengindikasikan bahwa selain dari perubahan kondisi dan ketidakteraturan tepi sungai yang dapat ditemukan di alam, sungai-sungai yang mengikis tepinya akan berkelak-kelok, hanya karena aliran air memiliki kapasitas pengangkut pasir yang terbatas sepanjang dasarnya. Satu-satunya persyaratan untuk meandering adalah erosi tepi (bank erosion).
     Harus ditambahkan bahwa sungai dapat mengerosi atau mengikis tepinya hanya untuk sementara. Pada beberapa uji, sungai mulai mengerosi tepinya tetapi penampang aliran menjadi begitu lebar dan dangkal, dan bila kecepatan air berkurang maka erosi tepi dan meandering berhenti. Hasil dari kondisi ini ditemukan pada alam, di bagian sungai yang dangkal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar